Kesehatan yang bergeser jadi Ladang Bisnis
Harta terutama manusia adalah Kesehatan
Begitulah ajaran atau petuah-petuah yang ada dalam kitab maupun buku-buku kuno.
Namun dengan hancurnya peradaban-peradaban kuno, serta perkembangan jaman ke moderen, pemahaman atau pemaknaan harta terutama manusia kesehatan bergeser mengikuti perkembangan moderenisasi. Dijaman moderen ini bahwa harta terutama adalah yang berbentuk fisik seperti, banyak uang, banyak rumah, banyak mobil dan aset lainnya. Walaupun kesehatan jiwa dan raga berkurang drastis yang mengakibatkan tidak merdeka untuk makan.
Entah kapan dan siapa yang memulai lunturnya dan bergesernya pemaknaan harta terutama manusia adalah kesehatan.
Dikala kesehatan yang menjadi harta terutama manusia, agar tetap sehat manusia meracik jamu maupun ramuan, yang mampu mengobati maupun menjaga kekuatan imun.
Dalam perkembangannya kesehatanpun berubah menjadi ladang bisnis yang menggiurkan sebab manusia sudah lebih cenderung membutuhkan obat-obatan yang memiliki zat kimia daripada alami.
Bahkan untuk menjaga kesehatan pembangunan Rumah Sakit bak ibarat jamur dimusim penghujan, industri kesehatan melaju cepat mengalahkan industri-industri lainnya, melihat situasi dan kondisi yang terjadi saat ini, tidak tertutup kedepan industri kesehatan akan menjadi bisnis nomor satu didunia.
Peperangan yang kita pahami adalah kontak fisik dengan segala jenis senjata, namun saat ini dengan dunia yang moderen ini, peperangan sudah bergeser menggunakan senjata biologi.
Mengapa negara-negara cerdik saat ini tidak mau menggunakan senjata dan nuklir?
Berperang menggunakan senjata Biologi lebih murah biayanya, mendapat untung yang lebih banyak pula, bangunanpun bertambah, dan akan sulit menuduh dan membuktikan negara mana yang nenggunakan senjata biologi tersebut, akan susah terditeksi dan terlacak, lebih silent. Bila menggunakan senjata dan nuklir biayanya besar, kekerasan fisik tidak terelakkan, mayat-mayat tergeletak dimana-mana tidak ada yang ngurus, bangunan-bangunan hancur.
Negara yang terus mengikuti moderenisasi yang sangat brutal akan terlindas dan hancur, karena peradaban dan kebudayaannya hilang, sebab terjebak dengan skenario negara-negara yang sudah tangguh mempertahankan kebudayaan dan peradabannya.
Akhirnya negara-negara yang kehilangan jati diri dan prinsipnya akan menjadi sasaran empuk serta menjadi budak bagi negara-negara yang tetap mempertahankan kebudayaannya dan peradabannya.
Penulis:
Tom Pasaribu
Direktur Eksekutif KP3-I