Tugas dan fungsi Polri, KPK, Kejaksaan dan BIN sudah diatur dalam undang-undang, ada beberapa tugas yang sama diberikan UU terhadap Polri, KPK, dan Kejaksaan yaitu dalam hal pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme, sedangkan BIN bertugas untuk mencari informasi terhadap ancaman yang membahayakan negara,
Nazarudiin menguasai seluruh mega proyek dikarenakan posisi jabatannya sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat dan juga sebagai Anggota DPR, kedua jabatan yang dimiliki Nazaruddin mempermudah untuk membuka akses kesegala lembaga negara yang memiliki anggaran yang besar dalam barang dan jasa, sayangnya Nazaruddin tidak dapat menguasai seluruh lembaga hukum, akhirnya permainan Nazarudin dibongkar KPK, kasus Nazarudin terbongkar dikarenakan adanya pertarungan/petikaian poltik di intern Partai Demokrat. Seandainya tidak ada pertikaian Politik tidak akan mungkin terungkap kasus Nazaruddin.
Kasus besar yang dapat diredam dan dituntaskan melalui politik adalah kasus Bank Century yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 6.7 triliun, kasus ini dapat diredam dikarenakan pola korupsi yang dilakukan melalui aturan dan peraturan.
Belajar dari kedua kasus diatas sebuah perusahaan menciptakan permainan baru dalam menguasai mega proyek yang dibiayai oleh APBN dengan cara menguasai seluruh lembaga hukum yang ada.
Adapun awal kronologi; PT TJ SILVANUS dapat menguasai mega proyek di beberapa lembaga hukum atas keberhasilan skenario yang di usulkan PT TJ SILVANUS kepada Mabes Polri dalam pengadaan helicopter yang dibiayai oleh kreditur swata asing, yang mana pada kenyataannya bahwa kreditur swata asing tersebut adalah PT TJ SILVANUS.
Sehingga Pada tahun 2016 Mabes Polri merencanakan pembelian Helikopter melalui pinjaman kreditor swasta asing sebesar USD 200.000.000,- ( dua ratus juta dolar) atau setara Rp 2.8 triliun (kurs 14.000/dolar)
Sesuai dengan pengumuman Nomor: Peng/07/VIII/2018 Tentang Pelelangan Umum Internasional Ulang dengan Prakualifikasi Proyek Pengadaan Helikopter di Lingkungan Polri tanggal 15 Agustus 2018.
Saya tidak tau apakah setiap Tahun Mabes Polri melakukan pinjaman kreditur swata asing dalam pengadaan barang dan jasa, sesuai data yang saya miliki atas pinjaman kreditur yang dilakukan mabes Polri rakyat harus membayar hutang polri melalui negara sebesar Rp 1.537.292.982.606,00. Dengan rincian sbb;
Pinjaman Luar negeri Mabes Polri sebesar Rp 2.418.658.576.571,00, sementara realisasi belanja Polri yang bersumber dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 603.452.160.324,00. sesuai pagu register IXB7D7GA, sementara sesuai data online monitoring sistem perbendaharaan anggaran negara, bahwa pagu register IXB7D7GA hanya tersedia sebesar Rp 277.913.433.641,00. Dengan demikian (Rp 603.452.160.324,00 + Rp 277.913.433.641,00 = Rp 881.365.593.965,00) (Rp 2.418.658.576.571 – Rp 881.365.593.965 = Rp 1.537.292.982.606,00)
Dengan demikian pinjaman luar negeri yang tidak dapat dipertanggung jawabkan oleh Polri sebesar Rp 1.537.292.982.606,00.
Adapun Perusahaan tersebut adalah;
- PT TJ SILVANUS pemilik Gurita Bisnis di Polri, Kejaksaan dan BIN , untuk menutupi jejak atas kasus pengadaan heli kopter, kemudian PT TJ SILVANUS membuka anak perusahaan
- PT Alpha Cipta Raya (ACR), PT SILFARONA PERDANA, Pemegang Saham PT.TJ SILFANUS yakni Angela Silfanus (Rp150juta), Tommy Jacobus Silfanus (Rp825juta), Tan Loo Mei (Rp225juta), Natasha Silfanus (Rp150juta), Jonathan Silfanus (Rp150juta)
- Pemegang saham PT. SILFARONA PERDANA yakni Zacharia Wali Darmawan (Rp.30 Juta), Michael Purwadi Limarga (Rp.30 Juta), dan PT.TJ Silfanus (Rp.540 Juta).
- Pemegang saham PT. ALPHA CIPTA RAYA yakni Ichwan Sumarsono (Rp200 Juta), William Silfanus (Rp 1,1 Milyar) dan PT.TJ Silfanus (Rp8,5Milyar)
- PT Alpha Cipta Raya (ACR)
- PT SILFARONA PERDANA
Kemudian perusahaan diatas membuka Group yang lebih besar untuk menguasi APBN melalui pengadaan barang dan jasa, Adapun perusahaan yang masuk dalam Group PT TJ Silvanus adalah;
- PT DELTA ELANG ABADI
- PT TRUTAMA STAR
- PT GRANADA INDO SPEKTA
- PT BAHANA SANDIPALA
- PT SUMBERNIAGA KHARISMANUSA
Atas capaian keberhasilan yang dilakukan oleh PT. TJ SILVANUS tersebut hingga saat ini seluruh perusahaan yang bergabung tidak boleh tersandung hukum, hal tersebut dapat dibuktikan melalui kasus-kasus yang diciptakan dengan sengaja oleh perusahaan-perusahaan dibawah naungan PT TJ SILVANUS demi keuntungan yang lebih besar seperti dibawah ini;
- Pengadaan kendaraan Lidik sidik dan olah TKP Bareskrim Polri TA 2021 senilai Rp 599.999.145.992,00, satuan kerja Bareskrim Polri, Pemenang PT TITAN JAYA SOLUSI (TJS)
- Pengadaan Pengembangan dan Optimalisasi Jaringan IT Akademi Kepolisian TA 2021 senilai Rp 99.863.767.300,00. Satuan Kerja Slog Polri, Pemenang PT TITAN JAYA SOLUSI (TJS)
- Pengadaan Admiralti informasi system for real time osint analysis TA 2021 senilai Rp 148.445.369.000,00. Satuan kerja Baintelkam Polri, Pemenang PT. Alpha Cipta Raya (ACR)
- Pengadaan Sistem Komunikasi Broardband Terpadu Polda Jatim TA 2022 senilai Rp 99.545.000.000,00. Satuan kerja DIVTIK Polri, Pemenang PT Alpha Cipta Raya (ACR)
- Pengadaan IP Data Recording System TA 2022 senilai Rp 99.927.325.000,00. Satuan kerja DIVTIK Polri, Pemenang PT TITAN JAYA SOLUSI (TJS)
- Pembangunan Command Center Polda Sulbar TA 2020 senilai Rp 98.445.912.000,00 Pemenang Alpha Cipta Raya
- Pembangunan Command Center Polda Jabar TA 2017 senilai Rp 96.235.812.355,00 pemenang PT Alpha Cipta Raya
- Proyek Pengadaan Command Center Polda Sumbar TA 2020 senilai Rp 94.627.534.136,00 pemenang PT Alpha Cipta Raya
- Proyek Pengadaan Command Center Polda Kaltara TA 2020 senilai Rp 98.734.280.333,98,- pemenang P TITAN JAYA SOLUSI
- Proyek Pengadaan Command Center Polda Aceh TA 2020 senilai Rp 98.038.858.500,00 pemenang PT SILVARONA PERDANA
- Proyek Pengadaan Command Center Polda Lampung TA 2020 senilai Rp 97.658.248.600,00 pemenang PT TITAN JAYA SOLUSI
- Pengembangan sarana dan prasarana komunikasi radio Babinkamtibnas Polda Bengkulu, Babel dan Keppri TA 2016 senilai Rp 63.364.757.280,00 pemenangnya PT Alpha Cipta Raya
- Pengadaan Pengembangan Command Center Polda Banten TA 2018 senilai Rp 99.068.883.100,00 pemenangnya PT Titan Jaya Solusion
- Pengadaan Command Center Polda Sulawesi Utara TA 2018 senilai Rp 89.6811.974.800,00 pemenangnya PT SILVARONA PERDANA
Demikianlah kehancuran yang dialami lembaga hukum saat ini, karena mengutamakan perusahaan-perusahaan yang mampu memberikan keuntungan secara finansial. Namun akibat perbuatan mereka seluruh rakyat Indonesia harus membayarnya melalui pajak yang diterapkan pemerintah.
Selamat menikmati….
Oleh:
Tom Pasaribu S.H, M.H