Menteri BUMN Erick Tohir yang biasanya galak untuk menuntaskan kasus korupsi takut membongkar kasus ekpor-impor dan tambang ilegal emas dan nikel, semenjak kasus PT Antam merebak Menteri BUMN irit memberikan pernyataan, biasanya sangat cepat dan tanggap bila ada BUMN yang tertangkap korupsi, tapi kenapa dalam kasus PT Antam Menteri mati kutu?
Seharusnya Menteri BUMN lebih fokus dengan kasus PT Antam dalam kasus emas dan nikel, kalau Erick Tohir sebagai Menteri berani membongkar kasus emas dan nikel serta tambang ilegal, ribuan triliun uang rakyat akan terselamatkan.
Sikap menteri BUMN terhadap kasus PT Antam patut dipertanyakan, apakah karena keluarga memiliki perusahaan tambang? Atau ada anak perusahaan yang tersenggol dengan PT Antam?
Kasus PT Antam mungkin akan hilang dan tidak tuntas seutuhnya, melihat kinerja Kejagung dalam menangani kasus PT Antam yang mulai mengarahkan perhatian publik ke perusahaan-perusahaan tambang di daerah, sementara kasus besar PT Antam dengan PT. JTU, PT. LLP, PT.RRC, PT. UD, PT IKS, PT. KUPM, PT. BSI dan PT LM tidak dilanjutkan dengan serius, Kejagung justru menggiring opini dalam kasus-kasus lain seperti BTS yang merugikan negara sebesar Rp 8 triliun, sementara kasus emas dan nikel kemungkinan besar merugikan keuangan negara ribuan triliun.
Sebaiknya Menteri BUMN serius membantu penegak hukum untuk menuntaskan PT Antam dengan memberikan data-data tambahan, toh juga sebelum menjadi Menteri Erick Tohir katam dalam urusan tambang, agar para pencuri uang rakyat di PT Antam melalui tambang terbongkar sebagaimana mestinya.
Jakarta, 2 Agustus 2023
Tom Pasaribu, S.H, M.H