Membaca mimpi SBY serta pendapat dan analisa orang terhadap arti mimpi tersebut di media maupun medsos, awalnya saya berpikir bahwa mimpi SBY adalah sebuah petunjuk yang baik dari Sang Khalik untuk seluruh rakyat Indonesia kedepan, dengan bersatunya Presiden Joko, SBY dan Megawati satu gerbong di dalam kereta api. Tentu semua rakyat mengharapkan adanya kedamaian, ketenangan, kemakmuran dan keadilan di negara yang kita cintai ini.
Namun entah kenapa hati ini ingin membaca secara utuh dan langsung mimpi tersebut dari akun twitter SBY, akhirnya saya menemukan mimpi yang ditwitter SBY, sebagai berikut;
- Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir. *SBY*
- Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai. *SBY*
- Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan. *SBY*
- Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno. *SBY*
Sebelum saya berpendapat, pertama-tama saya mohon maaf kepada Pak SBY, para pelaku spiritual maupun penguasa langit dan bumi.
Setelah berungkali membaca mimpi SBY tersebut, naluri saya mengatakan;
- Adanya keinginan SBY untuk membentuk kelompok dengan Presiden Joko dan Megawati untuk menentukan dan memenangkan Pilpres tahun 2024 dengan syarat Wapresnya dari Partai Demokrat,
- Untuk mewujudkan mimpi tersebut SBY akan memberikan strategi penyelamatan kasus Century Gate, Hambalang, serta bagaimana menyelamatkan orang-orang dekat yang diduga terlibat dalam kasus korupsi, seperti yang terjadi pada kader Demokrat.
- Syarat yang diusulkan SBY sulit diterima, sehingga loby-loby politik yang sedang dilakukan akan kandas ditengah jalan
- Karena tidak adanya titik temu, akhirnya Presiden Joko jalan sendiri, Megawati jalan sendiri, sedangkan SBY kembali ke pacitan
Kenapa tidak ada titik temu dalam loby-loby tersebut? Niat utama dari pertemuan tersebut hanya untuk memenuhi keinginan pribadi, dan kelompok.
SBY menginginkan Putra Mahkota harus menjadi Wapres pada Pilpres tahun 2024, karena koalisi nasdem, PKS dan Demokrat belum mengumumkan AHY jadi Cawapres Anies, maka SBY mencoba melakukan manuver politik, untuk mewujudkan mimpinya.
Presiden Joko memiliki kepentingan terhadap Presiden dan Wapres berikutnya untuk mengamankan IKN, kereta api cepat, kibijakan-kebijakan yang bertentangan dengan UU dan Konstitusi, serta keluarganya.
Sementara Megawati telah menyadari bahwa partainya hanya dimanfaatkan untuk merebut kekuasaan, namun setelah berkuasa program yang dijalankan bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Megawati ingin kembali kepangkuan Ibu Pertiwi melalui Presiden selanjutnya yang harus benar-benar dapat melanjutkan apa yang telah diperjuangkan Bung Karno dan tokoh-tokoh bangsa yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya, dari kerendahan hati saya bukan seorang paranormal ataupun dukun, namun apa yang datang kedalam sanubari setelah membaca dan menyimak tulisan SBY tentang mimpi beliau, saya tuliskan tanpa ada kepentingan pribadi atau pesanan dari kelompok manapun.
Walaupun hujan, petir dan angin datang ketika membuat tulisan ini, namun hati ini tidak goyah untuk menuntaskannya, terimakasih Tuhan Alam semesta.
“ ber budi bawa leksana, ambeg adil para marta” (meluap budi luhur mulia dan sifat adil terhadap semua)
Imogiri, Bantul Yogyakarta
Rabu Pon, 21 Juni 2023
Penulis;
Direktur Eksekutif KP3-I
Tompas S.H, M.H.