SURAT TERBUKA
Kepada Yth,
1. Presiden RI
2. Seluruh Partai Politik Peserta Pemilu
3. Seluruh Pejabat Negara
4. Tentara Nasional Indonesia
5. Kepolisian Republik Indonesia
6. Badan Intelejen Negara
7. Politikus
8. Media Cetak dan Elektronik
9. Kejaksaan Agung RI
10. KPK RI
11. MPR RI
12. DPD RI
13. DPR RI dan
14. Capres serta Cawapres 2024
15. KPU RI
16. Bawaslu RI
Salam kebajikan, Rahayu, Merdeka…Horas
Dengan Hormat
Pertama-tama mohon maaf atas kelancangan saya membuat surat terbuka ini, dan mohon dimaafkan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati dalam surat terbuka ini, karena saya tidak pintar untuk mempermainkan kata-kata.
Sebagai salah seorang pemilik kedaulatan sesuai dengan amanah Pembukaan UUD 1945 serta aturan dan peraturan yang berlaku, maka dengan ini saya menggunakan hak kedaulatan saya menjelang Pemilu dan Pilpres Tanggal 14 Februari 2024 untuk mengingatkan maupun memberikan himbauan atas apa perilaku, sikap dan perbuatan yang di pertontonkan kepada seluruh rakyat Indonesia akhir-akhir ini baik secara langsung maupun melalui pernyataan-pernyataan di media cetak dan elektronik
Melihat sikap, perilaku dan perbuatan yang dipertontonkan kepada rakyat melalui kampanye, pernyataan dipublik akhir-akhir ini sudah sangat jauh menyimpang dari semboyan pendidikan yang diajarkan ketika dibangku sekolah, Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa Tut Wuri Handayani, (didepan memberi teladan, ditengah memberi ilham, dibelakang memberi semangat).
Saya sangat yakin kalian memahami dan mengerti semboyan tersebut ketika masih duduk dibangku sekolah, dan karena sikap suri taulaudan yang kalian tunjukkan pada awalnya sehingga terpilih menjadi putra-putri terbaik bangsa, atau apakah ada semboyan yang baru yang tidak saya ketahui.
Semoga saya tidak salah bahwa kalian pasti mendapatkan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) atau Eka Prasetya Pancakarsa sebagai panduan tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, ketika masih duduk dibangku sekolah atau mahasiswa, apakah sudah tepat dan benar atas sikap, perilaku, perbuatan serta pernyataan yang kalian buatsaat ini?
Perlu saya ingatkan jangan ajak dan bawa rakyat kejurang kehancuran hanya karena ambisi dan jabatan melalui bantuan sosial, bantuan tunai langsung maupun dalam bentuk bantuan lain, silahkan rebut dan ambil jabatan Presiden, Lembaga Negara, MPR, DPD, DPR dan jabatan-jabatan lainnya, tetapi jangan adu domba rakyat dengan iming-iming atau janji-janji palsu, ataupun dengan tekanan-tekanan melalui aparat kepolisian, TNI dan Lembaga Hukum, tetapi rayulah supaya terenyuh hati rakyat untuk memberikan suaranya kepada kalian dengan perbuatan yang lebih positif.
Sebagai wejangan ijinkan saya mengutip karya Bapak Proklamator Indonesia Bung Karno, yang ada dalam Buku dibawah Bendera Revolusi dan saya berharap dengan membaca serta menghayati pesan tersebut dapat merubah dan mendinginkan suasana hati kalian dalam dunia politik menjelang Tanggal 14 Februari 2024 sebagai berikut;
“Kemampuan, kebidjaksanaan, dan terutama sekali rasa tanggung-djawab dari pimpinan partai-partai politik akan menentukan hari-kemudian dari demokrasi dinegeri kita ini. Demokrasi bukanlah satu doel. Demokrasi hanjalah satu dasar untuk mentjapai sesuatu tudjuan, ja’ni pemerintahan jang sebaik-baiknya disuatu negara, jang sesuai dengan kehendak dan kepentingan rakjat. Demokrasi hanja dapat dipertahankan, apabila pemimpin-pemimpin-penganut-demokrasi itu dapat membuktikan, bahwa mereka dapat memberikan kepada negara suatu pemerintahan jang sebaik-baiknja, jang sesuai dengan kehendak dan kepentingan rakjat. Tjamkanlah hal ini, saudara-saudara, sedalam-dalamnja”
“Oleh karena itu, saudara-saudaraku: hidupkanlah Kembali idealismemu tinggi-tinggi! Kebebasan yang kita alami sekarang ini, kebebasan yang masih dalam pertumbuhan, kebebasan yang belum menap, kebebasan yang belum “anteng” kebebasan yang kita alami sekarang ini mengandung bahaya didalamnya. Kalau tidak kita sertai kebebasan itu dengan idealisme Bersatu bangsa, Bersatu tanah air, Bersatu Bahasa, Bersatu negara, idealisme yang menyala-nyala, kalau tidak kita sertai kebebasan itu dengan gemilangnya laksana bintang dilangit, maka pasti ego-sentrisme akan bercakrawati samasekali, dan pasti kebebasan itu hanya akan menimbulkan perpecahan dan desintegrasi belaka!” (Dibawah Bendera Revolusi hal 302)
Mohon maaf Saya bukan mau menggurui kalian sebab saya sangat yakin se yakin-yakinnya kalian lebih pintar memahami kutipan tersebut serta melaksanakannya, namun tidak ada salahnya saya mengingatkan kembali, sebab manusia memiliki ke alpaan atau lupa.
Demikian surat terbuka ini saya buat sebagai penyejuk kalbu disituasi politik yang sudah keluar dari jalur, saling menghina, merendahkan, mencaci, menuduh, yang apabila dibiarkan akan berdampak buruk terhadap berbangsa dan bernegara. Sebagai bentuk kepedulian terhadap keutuhan NKRI.
Jakarta, 8 Februari 2024
Hormat Saya
Tomu Augustinus Pasaribu, S.H, M.H.