PANDEMI Covid-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir perlu dibarengi dengan kebijakan responsif dan efektif. Salah satu salurannya bisa lewat DPR RI yang mendorong pengujian obat-obatan tradisional dalam penanganan covid-19. “Saatnya Anggota DPR fokus bekerja membantu menekan bertambahnya pasien covid-19. Sekarang rakyat sedang diteror pandemi covid-19 sehingga legislator perlu membantu mencari solusinya, salah satunya menguji obat yang diklaim dapat menyembuhkan penyakit ini,” kata Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I) Tom Pasaribu, di Jakarta, Senin (4/5).
Beberapa obat tradisional untuk melawan covid-19 telah dipromosikan oleh sejumlah kalangan, misalnya saja herbal antikorona dari Dr Suradi dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad yang diklaim ampun menyembuhkan pasien. “Kita tahu, setiap hari penderita covid-19 bertambah ditengah-tengah ketakutan dan kegalauan masyarakat, dan Suradi mengatakan secara terbuka bahwa dia memiliki herbal antikorona yang ditemukan para ahli bakteriologi anak bangsa,”terangnya. Ia mengatakan ramuan herbal tersebut bisa menjadi solusi alternatif yang akan sangat bermanfaat bagi penyembuhan pasien covid-19, yang saat ini terbaring di rumah sakit. Situasi yang mencekam saat ini seakan tidak ada harapan bagi setiap orang untuk dapat sembuh jika terinveksi covid 19. “Nah, ini doktor Suradi berani mengumumkan bahwa produk obat atau ramuan herbalnya dapat mencegah penularan atau menyembuhkan covid-19. Sebagai seorang Jenderal bergelar doktor tentu pernyataan beliau tidak main-main, ini harus dibuktikan keabsahannya, sudah selayaknya DPR memanggil saudara Suradi untuk menjelaskan herbal yang disebutkan mampu melawan korona itu,” paparnya.
“DPR minta saja para ahli ramuan obat herbal untuk mengecek langsung produk itu. Jika herbal ini terbukti ampuh dan aman dikonsumsi, tentu negara kita yang kan pertama bebas dari korona. Masyarakat juga akan mulai tenang dan kehidupan ekonomi masyarakat bisa segera pulih,” pungkasnya. Sebelumnya Dr. Suradi, mengungkapkan telah bekerja sama dengan sejumlah ahli mikrobiologi untuk membuat ramuan yang meningkatkan imunitas. Seluruh bahan berasal dari herbal dan telah diuji coba, serta mendapatkan izin edar dan sertifikat dari BPOM. “Herbal ini sudah dirasakan manfaatnya oleh pasien PDP hingga pasien positif covid-19, yang seluruhnya dapat pulih. Temuan ini merupakan buah dari kekayaan alam bangsa, berikut kecerdasan anak negeri untuk membantu penanggulangan covid-19,” kata Suradi. Suradi berharap penggunanan ramuan berbasis alam bisa digunakan secara masif, untuk memutus rantai penyebaran covid-19. “Herbal yang sepenuhnya dari bahan alami dan proses fermentasi ini dapat digunakan pasien, serta membersihkan udara dari virus korona,” pungkasnya. Sementara itu, Dasco menjelaskan soal polemik jamu yang dibagikan Satgas Lawan Covid-19 DPR RI telah mengantongi izin edar dari BPOM per tanggal 30 April 2020. Sejak awal produksi pada 5 April hingga diluncurkan pada 9 April, timnya sudah berkonsultasi dengan Kemenkes dan berkoordinasi dengan BPOM. Produk juga hanya dibuat sebanyak 3 ribu paket, satu paket berisi 14 kantong jamu dan setelahnya tidak diproduksi lagi. Kemudian obat ini dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.