Awalnya saya tidak tertarik untuk menuliskan hal ini, namun karena sangat mengganggu keseharian saya, bahkan semakin saya lawan semakin kuat dorongannya untuk di tuliskan, maka saya beranikan untuk menuliskan.
Perlu saya jelaskan bahwa saya bukan seorang paranormal atau pun sejenisnya, saya hanya salah satu dari kebanyakan jiwa yang berjuang untuk menghidupi keluarga sesuai dengan Pancasila dan UUD 45 sebagai warga negara Indonesia.
Apakah ini sebagai petunjuk atau pun sebagai ilham saya kurang paham, namun dari beberapa petunjuk seperti ini sudah pernah aku alami seperti menjelang perhelatan Pilpres 2024, Dimana kala itu , saya mendapat petunjuk agar meminta Puan Maharani di dorong jadi capres 2024, lalu saya melayangkan surat kepada Puan Maharani pada tanggal 2 Agustus 2022, namun tidak mendapat respon ya saya diamkan, yang penting pesan sudah di sampaikan dengan baik, masalah di respon atau tidak tentu bukan urusan saya, sehingga apapun sebab akibat dari pesan tersebut tidak akan menimpa saya, ternyata Puan Maharani di dorong dicalonkan menjadi Capres untuk menghadang skenario pelanggaran konstitusi yang akan di lakukan Joko Widodo dan kroni-kroninya agar Gibran tidak mendapat kesempatan menjadi jadi Cawapres.
Nah sekarang pesan yang harus saya sampaikan seperti ini bunyinya;
“Kalaupun terjadi perang dunia ke III Indonesia tidak akan terlibat secara langsung dengan perang tersebut, sebab yang dihadapi rakyat Indonesia saat ini adalah berperang dengan dirinya sendiri, rakyat Indonesia susah karena korupsi dan ketamakan serta pengkhianatan”
Walaupun banyak hal yang diperbincangkan, hemat saya tidak perlu dituliskan selurunya cukup intinya saja yang disampaikan sebagai bahan renungan. Tentuk pesan tersebut harus kita buktikan nantinya kedepan. Sebab segala petunjuk harus dapat dibuktikan cepat atau lambat, dan harus di uji apakah sebuah petunjuk benar adanya apa tidak seiring berjalannya dengan waktu.
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas tulisan ini, agar tidak menjadi polemik dan pembahasan yang aneh-aneh, dan saya beranikan menuliskan pesan ini karena saya kurang paham pesan tersebut harus di sampaikan kepada siapa, sehingga dengan adanya tulisan ini pesan tersebut saya anggap sudah sampai kepada orang-orang yang harus menerimanya, sehingga saya dan keluarga terbebas dari segala akibat yang ditimbulkan pesan tersebut.
Terimakasih.
Dari seorang Warna Negara RI
Tomu Augustinus Pasaribu.